Corak batik
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqlAsTlu4oVTAi3RQjw-ck02VYUk47DaOtD4P4uXx-ETVlV-9QIrzrSoOFQerEV6yQdT1fJAr8cBB1vSeTzX9y3TzJnU_hdbtRWhvm_lpMfBvHBIer967J4TXDc04fYvNmxxePgTPFosfD/s200/nglowong.jpg)
Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup kedalam larutan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam air mendidih untuk menghilangkan lilin dari dalam serat-serat kain.
Pembagian Jenis Batik Menurut Teknik Pembuatan
- Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan alat canting berbagai ukuran dan dikerjakan dengan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
- Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
- Batik colek adalah dengan cara kain dibentang dengan kayu span untuk selanjudnya kain diwarnai dengan cara mencolekkan berbagai motiv warna dengan ujung kuas atau spon, pewarnaan bisa dikombinasi dengan Batik cap. Untuk menyelesaikan selambar kain dikerjakan oleh dua orang cukup beberapa jam.
- Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada permukaan kain putih.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFy-ZOgWwiS3Jv9dHqPTPoa0EbDG9fPbaAilRo5N9tFnB1jztsrIwOXJjMgemNqYz3XKo-WSG7CU1ipLBHHxOmKTFC8zNyTbKjUxUHxlJDikjPlN7A5vZyj6fN5GONQ2ZeNrOVdGshcpuZ/s280/nembok.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaIwNvoDC6D2_8d8MhptU-hcYDsP4oHRYkzy8Ok_KoT4_0zBNF_JD7nEmWNqoJIxrg54a6DLnpdrX78-Cq_kKZahWqjKTUpJ6C2URQt_VeDDvkn659GLC-CGV8G8RKsC2CX21j0Utw6jQi/s200/IMG_5285.jpg)
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Perkembangan Batik di Indonesia
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Untuk lengkapnya tentang batik kunjungi : www.heritageofjava.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar